Aku terdiam sepi, membeku di sudut ruangan yang seharusnya ramai. Perlahan air mataku meleleh. Mungkin, aku memang tidak terlalu kuat untuk menghadapi semua ini sendiri. Pikiranku mulai melayang-layang ke masa lalu, tepatnya setahun silam saat usiaku genap 16 tahun. Hari itu hari yang cerah, matahari mengintip di antara celah-celah pohon di samping rumah dan menembus jendela dengan gorden warna ungu muda di kamarku. Aku masih bermalas-malasan di ranjang empuk berselimut tebal itu.
“Lia, bangun sayang sudah pagi,” begitu suara Mama yang lembut dari luar ruangan memanggil namaku, Lia Amalia.
“Hari ini kan hari Minggu, libur Ma.” Sekilas aku melirik si Panda, jam kesayanganku yang sudah mengacungkan jarinya ke angka 6, tapi justru aku hanya menarik selimut dan tidur lagi.
“Sayang kamu tidak mau kan Papa pulang dan melihat anak semata wayangnya masih tidur kan?.” Mama mendekatiku. Kata-kata itu cukup ampuh untuk membuat mataku terbelalak kaget.
“Benar Ma!”
“Iya sayang, ma
... baca selengkapnya di Sweet Seventeen Kelabu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Sabtu, 06 Desember 2014
Sweet Seventeen Kelabu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
GOLDEN CLEAN Mampukah deterjen Anda mencuci sendiri ? Mencuci kini bukan lagi pekerjaan menyebalkan tapi bisa jadi hobby menyenangkan...
-
Pada suatu hari, tiga orang bijaksana berjalan melintasi sebuah desa kecil. Desa itu tampak miskin. Tampak dari sawah-sawah sekitarnya yan...
-
Ada hal menarik yang selalu membuatku penasaran dengan dia, Suci namanya. Dia teman sekelasku saat aku duduk di bangku kelas V di SD Negeri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar